Bagaimana Cara Menentukan Mahar Pernikahan? Berikut Penjelasan dan Contohnya!
Mahar adalah salah satu hal penting yang harus disiapkan sebelum pernikahan. Meski kata dan bentuk mahar seringkali didengar, beberapa dari kita mungkin masih memiliki kebingungan terkait benda sakral yang selalu dihubungkan dengan pernikahan ini. Nah bagi Passioners yang sedang merencanakan perkawinan atau ingin mengetahui lebih banyak mengenai mahar pernikahan, yuk simak penjelasan di bawah ini hingga selesai.
Apa Itu Mahar Pernikahan?
Mahar pernikahan atau sering disebut juga sebagai mas kawin merupakan pemberian dari calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita yang biasanya berupa uang, barang, maupun jasa.
Pemberian mahar merupakan salah satu kewajiban pertama dari suami kepada istri dan menjadi bentuk kesungguhan dari pihak laki-laki untuk perempuan yang akan dinikahinya.
Baca juga: Hai, Calon Manten! Berikut Contoh Rincian Anggaran Biaya Pernikahan yang Wajib Kamu Tahu
Benda, uang, maupun jasa yang diberikan sebagai mahar akan menjadi hak mutlak yang dimiliki sang istri. Meski mahar merupakan pemberian suami, namun mempelai pria tidak berhak menggunakan mahar dan hanya diperbolehkan untuk memegang atau memelihara mahar tanpa tujuan memiliki maupun menggunakannya.
Selain itu, salah satu hal yang penting dan perlu untuk digarisbawahi adalah bahwa mahar bukanlah hadiah atau seserahan. Mahar dan seserahan merupakan kedua hal yang berbeda namun sering disalahpahami sebagai satu hal yang sama.
Baca juga: Apa Sih Perbedaan Mahar dan Mas Kawin? Cari Tahu Juga Tentang Serba Serbinya!
Makna dari Pemberian Mahar
Selain sebagai hal yang wajib ada dalam sebuah pernikahan, pemberian mahar dari pihak pria ke calon mempelai wanita juga memiliki makna yang mendalam. Berikut beberapa arti mahar pernikahan.
- Penghargaan kepada Mempelai Wanita : Memberikan mahar merupakan salah satu tanda penghargaan dan penghormatan sang suami kepada istrinya. Hal ini berarti bahwa suami menghargai serta mengakui peran dan nilai-nilai yang ia miliki dalam pernikahan.
- Bentuk Cinta dan Kasih Sayang : Mahar juga menjadi salah satu cara untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada sang istri. Hal ini berarti suami siap untuk memberikan dukungan finansial kepada pihak wanita selama pernikahan.
- Perlindungan dan Keamanan : Mahar juga bisa menjadi pelindung sang istri ketika pernikahan tidak berjalan sesuai harapan dan terjadi perceraian. Saat hal ini terjadi, mahar bisa menjadi salah satu sumber ekonomi yang menopang kehidupan sang istri.
Hukum Mahar Pernikahan dalam Islam
Meski sebagian ulama berpendapat bahwa mahar bukanlah syarat sah pernikahan dan tidak termasuk ke dalam rukun nikah, memberikan mahar merupakan hal yang wajib untuk dilakukan seperti yang disebutkan dalam QS. An Nisa ayat 4:
"Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin)itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati"
Hal ini juga berarti bahwa peniadaan mahar dalam pernikahan terhitung sebagai dosa karena sang suami tidak memberikan hak pertama istri.
Baca juga: Berapa Mahar Pernikahan dalam Islam? Ketahui Aturan dan Jenisnya Di Sini!
Siapakah yang Menentukan Mahar?
Bentuk dan jumlah mahar yang diberikan biasanya didasarkan pada kesepakatan antara calon mempelai pria dan wanita. Lalu, bolehkah wanita minta mahar atau menentukan besaran dan bentuk mahar yang akan diberikan? Dalam Islam, wanita diperbolehkan untuk menentukan jenis dan jumlah mahar yang diinginkannya.
Meski demikian, Islam juga menyarankan agar sang wanita mempermudah atau meringankan mahar tersebut. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah Saw yang berbunyi "Sesungguhnya perkawinan yang besar barakahnya adalah yang paling mudah maharnya".
Besaran Mahar Pernikahan
Beberapa pertanyaan seperti "mahar mas kawin minimal berapa?" atau “mahar uang paling sedikit berapa?” menujukkan bahwa besarnya mahar menjadi hal yang paling sering ditanyakan.
Baca juga: Ingin Mahar Pernikahan Simple Elegan? Perhatikan Dulu Hal Ini!
Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan minimal pada besaran atau jumlah mahar sehingga nilai mahar yang diberikan calon suami kepada istri memiliki jumlah dan ukuran yang relatif.
Bentuk dan besaran mahar dapat disesuaikan dengan kepantasan seseorang dalam suatu masyarakat dan kemampuan pihak pria sehingga tidak memberatkan satu sama lain.
Contoh Mahar Pernikahan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, mahar dapat berupa benda, uang, maupun jasa. Namun tidak jarang calon pengantin kesulitan untuk menentukan jenis mahar yang akan digunakan dalam pernikahannya. Nah untuk membantu Passioners, berikut beberapa ide dan contoh mahar pernikahan yang bisa Passioners gunakan.
1. Uang
Uang merupakan salah satu mahar yang paling umum dan banyak digunakan dalam pernikahan. Nominal atau banyaknya uang yang diberikan pun berbeda-beda tergantung dengan permintaan calon mempelai wanita atau kesepakatan bersama antara kedua mempelai.
Beberapa pasangan juga seringkali menggunakan nominal yang unik dan bermakna misalnya sesuai dengan tanggal pernikahan atau angka lain yang bermakna bagi mereka. Tidak hanya dalam rupiah, mahar juga bisa diberikan dalam mata uang lain yang mungkin diinginkan oleh calon pengantin.
Namun ada satu hal yang perlu Passioners perhatikan ketika menggunakan uang sebagai mahar pernikahan. Pastikan bahwa uang yang digunakan sebagai mahar tidak dilipat, ditekuk, atau dibentuk sedemikian rupa dan dijadikan sebagai pajangan.
Meski kadang terlihat cantik, hal ini tidak diperbolehkan karena melanggar Pasal 25 UU No 7/2011 tentang Mata Uang dan termasuk ke dalam kategori merusak. Jika Passioners nekat untuk melakukan hal ini, maka Passioners bisa dikenakan hukuman penjara selama 5 tahun hingga denda maksimal 1 miliar rupiah.
2. Logam Mulia
Emas merupakan jenis logam mulia yang paling banyak digunakan sebagai mahar atau mas kawin. Logam mulia ini cukup populer dikarenakan harganya yang cenderung naik dan kestabilan nilai yang dimilikinya.
Passioners bisa memilih untuk memberikan mahar dalam bentuk emas batangan maupun perhiasan yang bisa digunakan oleh mempelai wanita. Namun pastikan Passioners selalu mengecek keaslian emas melalui sertifikat logam mulia tersebut.
3. Seperangkat Alat Sholat
Selain uang dan logam mulia, alat solat juga menjadi benda yang sering digunakan sebagai mahar pernikahan. Seperangkat alat solat yang diberikan biasanya meliputi mukena, sajadah, tasbih, dan Al-Qur’an. Pemberian seperangkat alat solat ini dapat bermakna bahwa sang mempelai pria akan membimbing calon istrinya untuk selalu taat beribadah.
4. Saham
Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, jenis mahar yang bisa diberikan pun jadi sangat bervariasi. Salah satunya jenis mahar unik yang mungkin tidak sering kita temui adalah saham. Passioners bisa membeli saham dari perusahaan tertentu di pasar modal Indonesia yang akan menjadi investasi jangka panjang bagi sang calon istri di masa yang akan datang.
5. Hewan Ternak
Hewan ternak merupakan salah satu hal yang bisa dan boleh dijadikan sebagai mahar. Hal ini bahkan pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika menikahi Khadijah. Saat itu Rasulullah SAW memberikan 20 ekor unta muda betina sebagai mahar pernikahan.
Nah jika Passioners juga tertarik untuk memberikan hewan ternak sebagai mahar, Passioners bisa memilih dari berbagai jenis hewan seperti kambing, ayam, sapi, kuda, atau hewan ternak lainnya untuk dijadikan mahar.
6. Properti atau Sertifikat Tanah
Jika Passioners ingin memberikan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang dan aman, maka properti atau sertifikat tanah bisa menjadi salah satu jenis mahar yang menguntungkan mengingat harga tanah yang relatif terus meningkat seiring berjalannya waktu. Apalagi jika properti atau tanah yang diberikan berada pada lokasi yang strategis.
7. Jasa atau Sesuatu yang dapat Diambil Upah Darinya
Selain uang dan barang, jasa merupakan salah satu hal yang bisa dijadikan sebagai mahar dalam pernikahan. Hal ini pernah terjadi pada Nabi Musa AS yang harus bekerja pada mertuanya selama delapan tahun sebagai mahar pernikahan Nabi Musa AS dengan putrinya.
Baca juga: Apakah cincin nikah termasuk mahar pernikahan?
Mahar yang Dilarang dalam Islam
Jika sebelumnya kita membahas hal-hal yang boleh dijadikan sebagai mahar, maka sekarang saatnya Passioners mengetahui jenis mahar yang dilarang dalam Islam. Yuk simak dengan baik agar Passioners tidak salah memberikan mahar pada pernikahan yang sakral.
1. Mahar yang Berlebihan dan Memberatkan
Meski dalam Islam wanita dibebaskan untuk menentukan bentuk dan jumlah mahar yang diinginkan, namun mahar pernikahan yang berlebihan dan memberatkan calon mempelai pria merupakan hal yang dilarang. Oleh karena itu tentukan jumlah mahar yang tepat dan sesuai dengan kondisi finansial dari pihak pria sehingga tidak memberatkan.
2. Mahar yang Tidak Memiliki Nilai
Mahar merupakan benda, uang, atau jasa yang harus memiliki nilai ekonomis atau manfaat bagi calon istri. Oleh karena itu, mempelai pria tidak boleh memberikan barang atau jasa yang tidak bisa dimanfaatkan atau sama sekali tidak memiliki nilai ekonomis sebagai mahar.
3. Barang yang Haram atau Diperoleh dengan Cara yang Tidak Baik
Memberikan barang yang haram baik secara zat maupun cara memperolehnya sebagai mahar merupakan hal yang dilarang dalam Islam. Hal ini dapat berupa makanan atau minuman yang haram seperti khamr atau barang lain yang didapatkan dengan cara mencuri, menipu, merampok dan berbagai tindakan lainnya yang tidak boleh dilakukan dalam Islam.
Nah setelah mengetahui hal-hal terkait dengan mahar pernikahan, kini Passioners sudah bisa memutuskan mahar yang terbaik bagi Passioners dan pasangan. Bagi Passioners yang ingin memberikan mahar berupa perhiasan, Passioners bisa mengunjungi toko perhiasan Passion Jewerly untuk menemukan perhiasan terbaik untuk diberikan kepada pasangan.
Selain mengunjungi toko secara langsung, Passioners juga bisa melihat katalognya dan melakukan pemesanan secara online dengan mengunjungi www.passionjewelry.co.id.