18th Anniversarry
Close

Search Product

Sejarah Emas Kuno Sebagai Cincin Kawin Dan Perkembangannya Sampai Sekarang

Sejarah Emas Kuno Sebagai Cincin Kawin Dan Perkembangannya Sampai Sekarang

Sejarah Emas Kuno Sebagai Cincin Kawin

Cincin kawinSejak awal ditemukan, cincin kawin memang terus mengalami perubahan tren. Dimulai dari cincin kawin yang terbuat dari emas kuno kemudian berkembang menjadi berbagai cincin kawin dari berbagai jenis, bahan dan desain perhiasan yang kini berkembang.

Sejak awal perkembangannya juga, cincin kawin terus mengalami lonjakan harga. Harga cincin pernikahan dan harga cincin tunangan terus menerus mengalami perubahan harga dan perubahan harga ini sebanding dengan naiknya nilai mata uang dari tahun ke tahun. Anda yang ingin tahu informasi sejarah emas kuno sebagai cincin kawin dan perkembangannya dari masa ke masa, berikut informasinya.

Era Mesir Kuno (5550 SM – 20 SM)

Perkembangan cincin kawin memang dimulai sejak era Mesir Kuno. Bahkan bisa dibilang bukan hanya menjadi perkembangan cincin kawin tetapi juga perkembangan dunia perhiasan secara seutuhnya. Mereka kemudian mulai memproduksi berbagai manik – manik berkilau dan desain yang beragam. Mereka juga menggunakan berbagai batuan dalam membuat perhiasan dengan harga cincin pernikahan yang bisa terbayar lewat barter kala itu. Di era emas kuno, batuan yang populer digunakan sebagai pelengkap perhiasan seperti batu carnelian, feldspar, amethyst, chalcedony, lapis lazuli dan pirus.

Era Yunani Kuno (1400 SM – 31 SM)

Perhiasan pada masa Yunani Kuno dibuat dengan bentuk hewan dan bentuk kerang. Tak hanya itu, mereka menambahkan berbagai batuan hiasan pada emas mereka seperti amethyst, mutiara, carnelian, garnet dan zamrud. Batuan ini dijadikan mata pada cincin kawin, cincin wanita, kalung dan berbagai perhiasan lain. Masih sama dengan era Mesir Kuno, di era Yunani kuno harga cincin tunangan dan harga cincin pernikahan bisa dibayar lewat barter.

Era Romawi Kuno (500 SM – 400 M)

Masyarakat Romawi Kuno, suka dengan cincin dari emas, bros dan desain kepala hewan melingkar. Mereka menggunakan batu – batuan seperti safir, zamrud, mutiara, amber, garnet, jet juga berlian. Di era ini Anda akan dapatkan banyak bentuk cincin yang unik.

Art Deco (1920 – 1935)

Masyarakat yang membuat cincin kawin dan berbagai jenis perhiasan di era ini suka perhiasan dengan warna warna cerah. Bentuk geometris, desain abstrak dan seni oriental berhias batuan seperti berlian, ruby, zamrud, mutiara, opal, coral, garnet dan amethyst. Di tahun ini merupakan suatu masa dimana jam tangan mulai populer dan digemari berbagai kalangan.

Retro (1939 – 1949)

Desain perhiasan dan cincin kawin di masa ini dipengaruhi oleh terjadinya perang dunia ke dua yang terjadi. Pada periode ini terjadi embrago untuk batu mulia sehingga bahan pembuat perhiasan pada tahun ini diganti ke logam bukan emas kuno dengan desain motif patriotik, batu semi mulia dan batu sintetis.

1950an – sekarang

Setelah terjadinya perang dunia ke dua, masyarakat dunia mulai melirik kembali perhiasan dengan warna – warna cerah. Penggunaan rhinestone, manik besar, emas dan batu pertama serta batu berlian kembali populer di masa ini. Harga cincin tunangan, harga cincin pernikahan dan berbagai perhiasan melonjak naik sampai saat ini.

Itulah sejarah perkembangan cincin kawin dari masa lalu sampai sekarang. Semoga informasi diatas menjadi informasi yang bermanfaat.

 

The First Indonesia OMNI Channel Jewelry Boutique 
All Item Ready Stock

Be the first to know the latest diamond jewelry information and special offers from us.